Sore ini, hmmm.. lebih tepatnya siang ini ada kemacetan yang begitu panjangnya di suatu jalanan di kota Jogja. Ini untuk pertama kalinya saya melihat kemacetan yang begitu panjang (bukan karena acara tahun baru atau malam takbiran) di kota Jogja. Pertama kalinya, peerrr ta maaa kalinya ! Masa ???? Yoi benar sekalii !
Sepanjang apa kemacetannya ?? sepanjang jalan kenangan ... ini bukan laguu ! Sepanjang cinta ku kepada muuu .. ini juga bukan gombalan anak2 alay zaman sekarang ! Jadi sepanjang apaa ?? Panjang dan panjang ... itu lah choki cokiii .. BWAHAHAHAHAHA ..Well, menurut saya itu kemacetan yang cukup panjang buat saya, mungkin sekitar 300m atau lebih.
Jadi intinya apa ??? *menghirup nafas panjang*
Masa masih tidak mengerti apa intinya ?! ini adalah kemacetan yang cukup panjang di siang hari di kota Jogja buat saya, di tahun 2004 saya di Jogja, belum pernah menemukan kemacetan yang begitu panjang dan bukan jam pulang kerja. Saya heran, kadang kala kita sebagai pengguna jalanan pasti mengeluh akan kemacetan yang terjadi, tapi pernahkah kita berpikir sebab musabab dari kemacetan ini apa ?? "..mungkin ada tabrakan kali di ujung jalan ?? atau mungkin ada mobil mogok kali yang menyebabkan jalanan macet ?! ..blah blah blah ...."
Sayangnya bukan alasan itu yang membenarkan penyebab dari kemacetan yang terjadi hari ini.Jika kita mau menelaah, ada sebuah kisah yang ingin saya ceritakan seperti ini..yuuuk mari kita baca kisah seru nya !
Suatu siang saya sepulang dari sebuah acara, saya pergi makan siang dengan teman teman saya. Sebut saja nama mereka Ani dan Budi (saya berasa sedang belajar baca di kelas 1 SD, hihihiii ..)
Teman saya, Ani dan Budi ini berasal dari ibu kota besar yaitu Jekardaah. Mereka adalah mahasiswa yang masih dan sedang menempuh masa studi di fakultas kedokteran di sebuah universitas terbaik di kota Jogja. Jadi intinya mereka adalah mahasiswa di kota Jogja, dengan kata lain mereka hanya sementara tinggal di kota Jogja dikarenakan masa studi mereka di kota Jogja.
Saya sangat menekankan beberapa hal dalam kalimat diatas tadi, antara lain : (1) mereka adalah mahasiswa di kota Jogja (2) mereka hanya sementara tinggal di kota Jogja (3) status mereka hanya untuk belajar dan menyelesaikan studi mereka !! *pasang wajah serius*
Kembali pada cerita saat siang itu saya pergi makan siang bersama dengan Ani dan Budi. Saat itu kita nebeng naik mobilnya Budi untuk pergi makan bersama. Lalu sambil ngobrol di mobil, sesaat perbincangan beralih kepada Ani yang sedang belajar mengendarai mobil.
Saya : Kemarin kamu kemana An ? kok gak ikut kita makan malam bareng ?
Ani : Iya, soalnya aku kemarin belajar nyetir, aku belajar sampe ke mall itu, belajar markir di mall yang parkirnya naik keatas itu lho ..
Budi : kamu belajar nyetir sama siapa, An ?
Ani : Sama supir aku, Bud
Saya : Hah ? supir kamu yang mana ??
Ani : Supir aku yang di Jakarta, kemarin kan mama ku datang bawain mobil di supirin sama supir aku dari Jakarta kesini, gituuuu ...
Saya : *mikir*
Budi : Ohh, berarti kamu ntar bawa mobil donk di Jogja, An
Ani : iya Bud
Saya : *masih mikir*
Budi : Lho, trus motor kamu gimana An ?
Ani : Yah, motor tetap dipake kalo misalnya kuliah siang atau kalo ada kuliah yang jamnya nanggung gitu, Bud ..
Budi : Tadinya aku juga gitu, An. Tapi biasanya karena kebiasaan bawa mobil pasti ntar kamu males deh bawa motor lagi, apalagi kalo cuacanya lagi panas ..
Saya : *tetap mikir*
Saya, mencoba menelaah percakapan ini sepanjang perjalanan mau makan siang itu bersama dengan mereka. Lalu saya mencoba menghubungkan dengan keluhan2 Budi di sepanjang jalan tentang Jogja yang sudah sering macet sekarang2 ini, dan membanding bandingkan dengan keadaan Jogja sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu.
Otak saya saat itu langsung tidak bisa berhenti berpikir saat itu. Kota Jogja yang dikenal di masyarakat Indonesia adalah Kota Pelajar yang berarti penduduknya pasti lebih banyak adalah mahasiswa atau pelajar, dengan kata lain kita bisa menemukan begitu banyak orang yang bukan penduduk asli kota Jogja yaitu para mahasiwa atau pelajar. Bisa lebih tepatnya adalah sebagian warga dari kota Jogja bukan berasal dari kota Jogja sendiri, dan ada yang datang dan ada yang pasti pergi untuk meninggalkan atau menetap untuk sementara di kota Jogja tercinta ini.
Intinya saya ingin sekali menegaskan, mau berapa banyak mahasiswa lagi yang tidak sadar akan keadaan ini. Di kota saya dibesarkan, saya terbiasa mengendarai mobil, kesana kesini naik mobil, lalu ke Jogja untuk berkuliah 4 atau 5 tahun saya juga mengendarai mobil donk. Jika ada 200 lebih mahasiswa kedokteran yang bukan berasal dari kota Jogja dan mereka harus mengendarai mobil (ini masih mahasiswa kedokteran karena tadinya saya ngobrol dengan anak kedokteran) mau bikin kemacetan yang sepanjang apa lagi untuk kota Jogja ??
TINGGALKAN KEMANJAAN MU !! Apa susahnya untuk hanya 4 atau 5 tahun para mahasiswa yang menetap di kota Jogja menyadari bahwa disini adalah waktunya untuk menjadi dewasa jauh dari orang tua untuk lebih memiliki hidup yang mandiri, bukan sama seperti di tempat kita tinggal dulu saat di rumah dengan kebiasaan manja kita itu.
Akibatnya saat kemacetan terjadi, siapa yang mau disalahkan ? semua dari kita adalah pengguna jalan, tetapi sedikit dari kita yang kurang menyadari hal ini. Saya tidak menyalahkan para pengguna mobil, mereka memiliki hak untuk memakai mobil, namun pakailah sesuai kebutuhannya. Jika kepentingannya hanya untuk berangkat kuliah lalu pulang apa salahnya untuk menggunakan motor.
Pengguna mobil di kota Jogja saat ini tidak sebanding dengan luas jalan yang tersedia di kota Jogja. Am i right ??? Sure, i'm right !!! Bangunlah kesadaran kita saat ini, jangan menjadi egois dan tidak memikirkan kepentingan banyak orang juga. Status kehidupan kita tidak akan dinilai dari apa yang kita kendarai. Bukan berarti saya melarang para mahasiswa untuk mengendarai mobil, hanya marilah kita menyesuaikan dengan kebutuhan yang kita pakai. Jika hanya untuk menghindari terik matahari, nikmatilah itu karena Tuhan menciptakan matahari untuk bisa dinikmati kehangatannya. Betul tidak ??
Bukankah kita mahasiswa harusnya berpendidikan ? mulailah dengan hal yang sederhana seperti ini.
Adiosss ... :')
No comments:
Post a Comment